pohon teh tehan memiliki ukuran daun
kecil dan mudah tumbuh dengan
perawatan yang relatif mudah. Hal ini
mengakibatkan teh-tehan mudah
ditemukan mulai dari daerah
pedesaan sampai perkotaan.
Namun keberadaan tumbuhan teh-
tehan belum dimanfaatkan secara
maksimal. Selama ini pemanfaatan
tumbuhan teh-tehan yang melimpah
baru sebatas pada tanaman hias atau
tanaman pagar. Padahal sebenarnya
tanaman ini memiliki potensi lain
yang bisa dimanfaatkan oleh manusia.
Dari hasil penelitian, tanaman ini
dipercaya sebagai diuretic yang dapat
menyembuhkan luka.
Dari hal tersebut,ada beberapa yang melakukan penelitian untuk
mengetahui kandungan apa saja yang
terdapat pada tumbuhan teh-tehan
yang mengakibatkan tumbuhan ini
dapat menyembuhkan luka, serta
mengetahui berapa kadar yang tepat
dari ekstrak daun teh-tehan dalam
mematikan kuman dan bakteri.
Sehingga penelitian ini dapat menjadi
rujukan dalam pembuatan produk
antibakteri dan antiseptik alami
sekaligus meningkatkan nilai jual dari
tanaman teh-tehan., bahan yang
digunakan dalam penelitian yaitu daun
teh-tehan yang masih segar,
methanol, bakteri Staphylococcus
aureus, agar-agar, akuades. Yang
pertama adalah mengekstrasi dengan
metode maserasi, meguji kandungan
daun, pengembangbiakan bakteri,
serta menguji ekstrak terhadap bakteri
dengan memasukkan ekstrak daun
dengan variasi kadar ke dalam cawan
petri yang berisi bakteri, kemudian
mengamati diameter hasil perubahan
warna efek dari penambahan ekstrak
daun.
Diterangkan juga, bahwa hasil dari
penelitian ini yaitu tanaman teh-tehan
merupakan tanaman dari famili
Euphorbiaceae yang memiliki
kandungan antibakterial yang terletak
pada senyawa kimia berupa 2-
pyridinepropanoic, 1,2,3-
Benzenetriol, 9-Octadecenal didalam
ekstrak daun teh-tehan. Senyawa ini
menyebabkan rasa dan aroma yang
khas pada daun teh-tehan dan
senyawa ini menghambat aktivitas
bakteri Staphylococcus aureus. Dan
cairan yang berupa ekstrak dari daun
teh-tehan yang mampu menghambat
aktivitas bakteri Staphylococcus
aureus. (